Naskah Drama Kerajaan Majapahit 6 Orang ngancati net May 2nd, 2018 - cerita rakyat adalahNaskah Drama Kerajaan Majapahit 6 Orangkumpulan dongeng anak sebelum tidur Naskah Drama 2 / 12. 'teks drama kerajaan majapahit 12 orang scribd com may 2nd, 2018 - teks drama kerajaan majapahit di ceritakan raden wijaya yang merupakan keturunan dari
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Naskah drama adalah sebuah teks sastra yang berisikan dialog dengan gambaran karakter tokoh-tokoh didalamnnya, yang akan dibacakan atai dipentaskan. Teks drama yang dipentaskan di panggung sendiri, menceritakan kehidupan melalui adegan tokoh-tokoh didalamnnya. Naskah drama mengandung beberapa unsur , yaitu tema, latar, tokoh, penokohan, dialog, babak, konflik, dan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau berupa kiasan, yang digunakan dalam kalimat agar kalimat semakin hidup dan menarik serta terdengar meyakinkan. majas atau gaya bahasa terbagi menjadi empat jenis, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran, dan majas pertentangan. Majas perbandingan berarti, majas yang dibuat dengan cara membandingkan dua hal atau objek yang berbeda. Majas penegasan atau majas pengulangan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan objek secara tegas. Majas sindiran adalah majas yang digunakan untuk menyindir seseorang. Majas pertentangan adalah majas yang menggambarkan duah hal yang berlawanan, bertentangan atau bahkan tak selaras. Dalam naskah drama terdapat juga majas-majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk meningkatkan daya tarik sebuah karya sastra. Berikut majas-majas atau gaya bahasa yang digunakan dalam naskah drama "Kerajaan Majapahit" karya Fatih dan Majas AlegoriMajas Alegori adalah salah satu bagian dari majas perbandingan. Majas Alegori adalah majas yang menggunakan kata kiasan atau perumpamaan. Kata kiasan berupa kata benda, sifat, dan lambang tanpa penjelasan dan arti sesungguhnya. Untuk memahami maksud dari majas Alegori, pembaca perlu membaca seluruh teks untuk memahami teks drama Kerajaan Majapahit karya Fatih dan Aurora, terdapat juga ungkapan yang menyatakan majas Alegori. Ungkapan itu adalah ungkapan dari Sri Banduga kepada Gajah Mada, yaitu Sri Baduga “ Aku tidak setuju, aku tidak mau putriku menjadi permainan politikmu!”Ungkapan dari Sri Baduga diatas merupakan ungkapan yang menyatakan majas Alegori. Kiasan yang terdapat dari ungkapan diatas adalah Permainan politikmu . Artinya bahwa Sri Baduga yang merupakan raja dari Kerajaan Sunda Padjajaran menolak perjodohan Hayam Wuruk raja dari Kerajaan Majapahit dan Dyah Pitaloka Putri dari Sri Baduga dengan alasan Sri Baduga tidak ingin putrinya menjadi permainan politik. Permainan politik yang dimaksud adalah Kerajaan Majapahit ingin menggunakan perjodohan ini agar Kerajaan Sunda Padjajaran mau mengakui kedaulatan Kerajaan Majapahit, namun Sri Baduga Majas Disfemisme. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaDramaSingkat Tentang Kerajaan Majapahit. Teks Drama Kerajaan Majapahit 12 Orang scribd com. Drama Bubat dan Panas Dingin Hubungan Majapahit Sunda. Naskah Drama Kerajaan Majapahit Untuk 8 Orang ngancati net. Sejarah Kerajaan Majapahit Dan Nama Nama Raja Majapahit. You searched for naskah drama kerajaan majapahit dengan 5. KISAH KASIH XI IPS
- Inilah drama bahasa jawa 12 orang, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan drama bahasa jawa 12 orang serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang drama bahasa jawa 12 orang berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…Ramalan. a. Pedoman Kitab Primbon Jawa. Orang-orang Jawa mayoritas mempercayai Perhitungan Primbon Jawa dan ramalan Primbon Jawa terutama adalah Orang-orang di Pedesaan dan Orang-orang di Kota-kotapun juga menggunakan Perhitungan Primbon……berapi. Keturunan Dewa Dalam cerita kuno dikatakan bahwa orang Jawa itu anak keturunan atau berasal dari dewa. Dalam bahasa Jawa orang Jawa disebut Wong Jawa, dalam bahasa ngoko-sehari-hari, artinya ……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…untuk menyusun bahasa Melayu Baru, yaitu bahasa Melayu yang menghilangkan unsur kosa kata bahasa Sansekerta keling, dan menggunakan serapan kosa kata dari bahasa Arab yang saat itu digunakan sebagai bahasa……daerah, seperti naskah drama dalam bahasa Sunda atau bahasa Jawa. Khusus untuk naskah drama bahasa Sunda sebenarnya tidak terlalu banyak yang bisa ditemukan. Mungkin karena literatur pendukung tidak tersebar merata……Dewa Dalam kisah-kisah kuno banyak diceritakan bahwa orang Jawa itu sebenarnya anak keturunan atau berasal dari dewa. Dalam bahasa Jawa orang Jawa disebut Wong Jawa, dalam bahasa ngoko-sehari-hari, artinya ……sebagai orang Jawa? Dapatlah dipastikan bahwa beliau tidak memahami sejarah jawa kuno dan terjebak pada fenomena Jawa masa kini. Justru saya meyakini bahwa diabad 21 ini orang Jawa sudah sedikit……peradaban dan kebudayaan Jawa itu menolak masuknya paham agama macam apa pun. Malah Jawa biasanya dapat mendukung sehingga agama-agama yang masuk itu mencapai keemasannya di tanah Jawa. Tutunan Jawa tentang……ingin belajar Ajaran Kepercayaan Jawa dan Adat Jawa, maka berilah Ajaran Kepercayaan Jawa atau Adat dan Budaya Jawa, ini termasuk berlakunya budi pekerti luhur, untuk keharmonisan dan selarasnya hukum alam…Demikianlah beberapa ulasan tentang drama bahasa jawa 12 orang. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawaBacajuga: Mahapatih Gajah Mada Pilih Bertapa Usai Lepas Jabatan di Majapahit. Kedatangan orang-orang asing tersebut tentunya mempunyai berbagai macam tujuan antara lain untuk berdagang. Data arkeologi seperti prasasti, naskah kuno, dan berita asing memberikan informasi yang banyak mengenai keberadaan beberapa orang asing di Majapahit.
TEKS DRAMA KERAJAAN MAJAPAHIT Di ceritakan Raden Wijaya yang merupakan keturunan dari Kertanegara, dihadiahi tanah di Hutan Tarik oleh Jayakatwang. Beserta dengan para prajuritnya, ia sedang mencari lahan yang cocok untuk mendirikan sebuah kerajaan. Namun di tengah perjalanannya, Raden Wijaya berkehendak untuk beristirahat. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Raden Wijaya Patih Raden Wijaya Raden Wijaya Mahapatih Jayanegara Jayanegara Patihku, hari ini matahari bersinar cukup terik, mari kita beristirahat sejenak di tempat ini! Baik Baginda. Prajurit sekalian, perjalanan kita hentikan sejenak, mari kita beristirahat bersama. Semua Prajurit Baik Yang Mulia. Semua prajurit pun beristirahat, sembari beristirahat beberapa prajurit membabat hutan dan ada juga yang mencarikan makanan berupa buah-buahan hutan, untuk Raden Wijaya dan untuk yang lainnya. Patih Baginda, ini ada sedikit buah Maja untuk baginda makan. Oh…, terima kasih patihku, memang aku sedikit lapar. Tiba-tiba dipikiranku terlintas jika kerajaan yang akan kita dirikan bernama Majapahit. Nama itu ku berikan, karena disini terdapat pohon Maja yang terasa pahit. Akhirnya pada tahun 1293 didirikanllah kerajaan Majapahit yang terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Setelah kerajaan Majapahit berjalan, Raden Wijaya memiliki patih yang bernama Ranggalawe dan Lembu Sora. Diceritakan raden Wijaya bersama Patihnya sedang berada di ruang kerajaan. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Wahai patih-patihku, berjanjilah kalian akan setia kepadaku, dan rakyat Majapahit. Apakah kalian mengerti? Ranggalawe dan Sora serentak Siap mengerti. Usai mengobrol di ruang kerajaan, ternyata Ranggalawe dan Lembu Sora merencanakan pemberontakan untuk merebut tahta kerajaan dari Raden Wijaya. Ranggalawe Temanku, aku tak puas dengan kedudukan yang diberikan Raden Wijaya padaku, aku sudah tidak sabar untuk merebut tahtanya. Lembu Sora Benar, aku juga. Dan telah ada banyak prajurit yang siap membantu kita. Ranggalawe dan Sora Ha…ha…ha tertawa dengan keras Akhirnya pemberontakanpun terjadi, dan mengakibatkan Raden Wijaya meninggal, dan untuk menghormati Raden Wijaya dibuatlah patung dalam bentuk Dewa Wisnu dan Siwa. Raden Wijaya pun digantikan oleh Jayanegara. Saat masa awal pemerintahan Jayanegara, ia mulai dihasut oleh Mahapatihnya yang licik. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Mahapatih Baginda… Baginda masuk tergesa-gesa Jayanegara Ada apa Mahapatih, kenapa kau terlihat cemas?? Sepertinya keadaan di kerajaan semakin gawat Baginda, banyak pejabat yang ingin menghianatimu, mereka harus segera di hukum. Apa? Kalau begitu kau harus segera bertindak, cepat bereskan mereka semua, Mahapatih! Mahapatih Baik Baginda sambil tersenyum licik Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya, Jayanegara sadar akan kesalahannya mempercayai sang Mahapatih begitu saja. Akhirnya Jayanegara memutuskan untuk menghukum mati Mahapatih tersebut. Dasar kau licik Mahapatih, kau menghasutku demi mendapatkan tahta kerajaan marah Mahapatih Maafkan hamba Baginda Raja. memelas Setelah Mahapatih tersebut di hukum mati, kondisi kerajaan mulai normal. Namun tidak disangka, Jayanegara bermain intrik dengan istri seorang tabib yang bernama tabib Tanca. Tanpa sepengetahuan Jayanegara, tabib Tanca ternyata telah mengetahui hal tersebut. Hingga pada akhirnya, pada malam saat semua telah terlelap, tabib Tanca memasuki kamar Jayanegara. Jayanegara Hai Tanca, ada apa gerangan malam-malam kau ada di kamarku? Tanca Jayanegara Tanca Tribhuwana Gajah Mada Hayam Wuruk Gajah Mada Hayam Wuruk Gajah Mada Hayam Wuruk Gajah Mada Gajah Mada Dyah Pitaloka Gajah Mada Dyah Pitaloka Sri Baduga Tak usah berpura-pura, aku telah mengetahui keburukanmu, kau telah berselingkuh dengan istriku, aku sudah tidak tahan dengan semua ini Jayanegara! Hah.. kau sudah tahu akan hal itu, maafkan aku Tanca, aku telah membohongimu. Aku tak bisa memaafkanmu Jayanegara,. Kini telah saatnya aku membunuhmu, bersiaplah untuk mati Jayanegara! sambil menusuk Jayanegara Setelah peristiwa pembunuhan itu terjadi, Jayanegara digantikan oleh sepupunya Tribhuwanatunggadewi Jayawardhani. Di dalam masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, salah satunya adalah pemberontakan di Sadeng dan Kuti tahun 1331, yang tercantum dalam Kitab Negarakertagama, dan pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Atas jasa-jasanya, Gajah Mada akhirnya ia diangkat menjadi Patih Mangkubumi. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Gajah Mada, kau telah berhasil membantuku dalam pemberontakan di Sadeng dan Kuti, aku sangat barterimakasih kepadamu, dan berkat pengabdianmu terhadap kerajaan, aku mengangkatmu menjadi Patih Mangkubumi. Gajah Mada Baginda, sungguhkah engkau menganugrahiku gelar Patih Mangkubumi? Tribhuwana Tentu saja, engkau pantas mendapatkannya sebagai buah dari pengabdianmu Terima kasih yang mulia, karena Yang Mulia telah menganugerahiku gelar terhormat tersebut, maka saya berjanji di hadapan para pembesar kerajaan, saya tidak ingin melepaskan puasa, bila telah menguasai Nusantara, dan mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya baru akan melepaskan puasa. Setelah Gajah Mada mengucapkan janjinya, langkah pertama yang dilakukannya adalah dengan menundukan Bali pada tahun 1343 dan dilanjutkan dengan menaklukan seluruh wilayah Nusantara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Hai.. Gajah Mada, kau memang seorang Patih yang sangat hebat, kau dapat menalukan Nusantara dengan Sumpah Palapamu Terima kasih Baginda, karena engkau telah membantuku, tanpamu juga aku tak akan bisa memperoleh semua ini. Pada masa pemerintahan Hayam wuruk, terjadi perang Bubat. Peristiwa ini terjadi di ibukota Majapahit. Awalnya ini adalah sebuah tipu muslihat Gajah Mada untuk menundukkan kerajaan Sunda Padjajaran. Gajah Mada telah berhasil mendatangkan Raja Sunda, Sri Baduga Maharaja dan putrinya, Dyah Pitaloka. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Mahapatihku, ku kira usiaku kini sudah cukup dewasa, melihat putri dari Sri Baduga Maharaja, aku ingin meminangnya, ini akan mempererat hubungan kerajaan kita dengan kerajaan Sunda Padjajaran. Tidak Baginda, hamba akan menjodohkan Baginda dengan Dyah Pitaloka, namun perjodohan ini kita gunakan agar kerajaan Sunda Padjajaran mau mengakui kedaulatan kita. Bagaimana, apakah Baginda setuju? Baiklah Mahapatihku, ku rasa itu ide yang bagus, ku serahkan semua urusannya padamu. Di lapangan luas, saat Gajah Mada dan Sri Baduga Maharaja dipertemukan. Hai.. Sri Baduga, Rajaku Hayam Wuruk ingin meminang putrimu, namun kau harus mengakui kedaulatan Majapahit, apa kau setuju? Sri Baduga Aku tidak setuju, aku tidak mau putriku menjadi permainan politikmu! Dasar kau! Jika kau tidak ingn prajuritmu gugur dan terjadi peperangan, lebih baik kau terima penawaran ini, apa kau mengerti! Tiba-tiba dari kejauhan datang Dyah Pitaloka sambil berlari tidak!!! Aku akan setia pada kerajaan, aku tidak akan mau menikah dengan rajamu! Jika itu maumu, akan terjadi peperangan besar di tempat ini, kau salah bila tak mau menerima penawaranku. Menikahlah dengan rajaku! Aku tetap tidak mau, aku tak mau hidup bersama rajamu, lebih baik aku mati daripada harus mengakui kedaulatan kerajaanmu! Aku tidak sudi, aku akan membunuh diriku sebagai tanda aku akan tetap setia pada kerajaanku. Jangan anakku! Ayah tidak ingin kau mati, terimalah perjodohan itu, ayah rela anakku. Gajah Mada Sri Baduga Hayam Wuruk Gajah Mada Dyah Pitaloka Tidak ayah! Mafkan aku sambil menusuk tubuhnya sendiri dengan pedang Sri Baduga tidak dapat menghalangi keinginan putrinya, dan Dyah Pitaloka pun mati. Terjadilah sebuah peperangan besar yang melibatkan 2 kerajaan tersebut. Gajah Mada Kau harus mengakui kedaulatan Majapahit. Sri Baduga Aku tidak akan sudi. Sekali lagi kukatakan, jika kau tidak ingn kerajaanmu binasa, lebih baik kau mengakui kedaulatan Majapahit! Tidak, demi mempertahankan kehormatan kerajaan, aku dan rakyatku akan berjuang sampai titik darah penghabisan! Hyaaaaaat……!!! Gajah Mada Baik, kalau itu keputusanmu. Hyaaaaaat…..!!! Karena ketidak seimbangnya antara pasukan Gajah Mada yang berjumlah besar, dengan pasukan Sri Baduga yang berjumlah kecil, peristiwa itupun berakhir dengan gugurnya Sri Baduga, para menteri, pejabat, beserta segenap keluarga kerajaan Sunda. Kerajaan Sundapun binasa di lapangan Bubat, sehingga disebut Perang Bubat. Patihku, terima kasih selama ini kau telah mengabdi pada kerajaan, jasamu akan dicatat oleh sejarah. Walaupun kini kau sudah tak menjadi patihku lagi. sambil mengangguk saya akan tetap dan selalu berjuang demi kerajaaan Majapahit, Baginda. Kondisi ekonomi masyarakat Majapahit terbilang mahsyur. Hubungan persahabatan yang dijalin dengan negara tentangga itu sangat mendukung dalam bidang perekonomian pelayaran dan perdagangan. Wilayah kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan yang menghasilkan berbagai sumber barang dagangan, seperti beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkeh, pala, kapas dan kayu cendana. Dalam dunia perdagangan, kerajaan Majapahit memegang dua peranan yang sangat penting, yaitu sebagai kerajaan Produsen – Majapahit mempunyai wilayah yang sangat luas dengan kondisi tanah yang sangat subur, sehingga kerajaan Majapahit merupakan produsen barang Kerajaan Perantara – Kerajaan Majapahit membawa hasil bumi dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya. Setelah beberapa lama Majapahit berjaya, ternyata tibalah masa kematian Gajah Mada dan ibunya Tribhuwanatunggadewi, hayam Wuruk kehilangan penasehatnya dan menyebabkan kerajaan menjadi gunjang ganjing. Persaingan dan intrik politik diantara keluarga kerajaan pun terjadi setelah Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389. Salah satu penyebab lemahnya kerajaan Majapahit, yaitu adanya perang saudara antara keluarga kerajaan. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP. Bhre Wirabhumi Wardhani Bhre Wirabhumi Wardhana Bhre Wirabhumi Wardhani, kaulah yang pantas untuk menjadi raja, bukan suami mu itu! Dia tak pantas menjadi raja! Kak, bukan maksudku untuk tidak menjadi raja, namun aku tidak siap menjadi raja dari kerajaan ini, kak. Apa..? kau tidak siap...? Kau siap menjadi raja jika kau mau, karena ini memang hak mu, bukan suami mu! Istriku, jika memang kau tidak siap menjadi raja, aku siap menggantikanmu.. Apa..? Kau bangga sekali mengatakan itu. Bila kau menjadi raja, ku yakin kerajaan ini akan runtuh! Kemarahan Bhre Wirabhui semakin tak terbendung lagi setelah Wikramawardhana menyerahkan kekuasaannya pada Suhita anaknya, dan akhirnya terjadilah peperangan diantara mereka yang disebut perang Paregreg yang mengakibatkan terbunuhnya Wirabhumi dan secara tidak langsung menyebabkan semakin melemahnya kerajaan Majapahit serta timbullah benih balas dendam di kalangan keluarga kerajaan. Dengan melemahnya kerajaanMajapahit, terjadilah penyerangan oleh pasukan Kerajaan Islam Demak pimpinan Raden Patah yang menyebabkann keruntuhan Majapahit. Raden Patah Prajurit Runtuhkanlah Majapahit! Hyaaaat……! Akhirnya kerajaan Majapahitpun runtuh. Bukti sejarah adanya kerajaan Majapahit, yaitu 1. Prasasti Butok. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia berhasil naik tahta kerajaan. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan. 2. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, kedua kidung ini menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit 3. Kitab Pararaton, menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit. 4. Kitab Negarakertagama, menceritakan tentang perjalanan Rajam Hayam Wuruk ke Jawa Timur. Peninggalan-peninggalan bersejarah Kerajaan Majapahit, yaitu Candi Antara lain candi Penataran Blitar, Candi Tegalwangi dan candi Tikus Trowulan. Sastra Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi Sastra Zaman Majapahit Awal Kitab Negarakertagama, karangan Mpu Prapanca Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular Kitab Arjunawiwaha, karangan Mpu Tantular Kitab Kunjarakarna Kitab Parhayajna Sastra Zaman Majapahit Akhir Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang kidung dan yang ditulis dalam bentuk gancaran prosa. Hasil sastra terpenting antara lain Kitab Prapanca, isinya menceritakan raja-raja Singasari dan Majapahit Kitab Sundayana, isinya tentang peristiwa Bubat Kitab Sarandaka, isinya tentang pemberontakan sora Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe Panjiwijayakrama, isinya menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Keraton Majapahit ke Gelgel dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa. Kitab Usana Bali, isinya tentanng kekacauan di Pulau Bali. Selain kitab-kitab tersebut masih ada lagi kitab sastra yang penting pada zaman Majapahit akhir seperti Kitab Paman Cangah, Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawasrama, Babhulisah, Tantri Kamandaka dan Pancatantra. ba7E8fp. 118 100 461 181 409 329 80 61 418